Sunday, October 27, 2019

Book Review: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat



Book Review: Sebuah Seni untuk
Bersikap Bodo Amat



Halo semuanya..
Selamat datang kembali diblog aku...
Di postingan kali ini, aku akan share pengalamanku baca buku yang berjudul sebuah seni untuk bersikap bodo amat by Mark Manson.
berikut sekilas info tentang buku ini:
Judul: Sebuah seni untuk bersikap bodo amat (The Subtle Art of Not Giving a Fuck)
Tahun terbit: 2018
Penerbit: grasindo
Jumlah halaman : 243 halaman
Harga: 67.000 


Buku ini merupakan buku self improvement yang disajikan dengan bahasa sehari – hari. Sehingga mudah dimengerti dan membuat pembacanya lebih santai dalam memahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis *alias nggak terlalu pake mikir juga udah bisa paham. Kalo dari pengalamanku pribadi, nggak jarang aku ketawa saat baca buku ini,tapi disaat yang sama buku ini ngena banget.
Beberapa kisah disampaikan di dalam buku ini, seperti kisah: Charles Bukowski, mantan personil the beatles, mantan personil metalica, Hiro onoda, William James, dan masih banyak lagi. Sehingga menjadi contoh atau media penulis dalam menyampaikan lessons learned yang ingin ditangkap oleh pembaca. Bahkan tak jarang penulis menuliskan kisah pribadinya. Mark Manson juga menciptakan karakter untuk menyampaikan hal – hal yang perlu anda tahu. Beberapa hal yang bisa ku kutip diantaranya:
  1. Anda tidak perlu menjadi orang lain, anda hanya perlu menjadi versi terbaik dari diri anda, jadi masa bodo dengan perkataan orang lain yang mengharuskan anda untuk menjadi begini begitu. Menjadi bodo amat bukan berarti anda tidak melakukan apapun. Menjadi diri anda berarti tidak melakukan apapun. Justru anda harus memperjuangkan dan menerima segala konsekuensi untuk bisa menjadi diri anda sendiri dan tidak menjadi orang lain.
  2. Hasrat untuk mengejar semakin banyak pengalaman positif sesungguhnya adalah sebuah pengalaman negatif. Sebaliknya, secara paradoksal, penerimaan seseorang terhadap pengalaman negatif justru merupakan sebuah pengalaman positif.
  3. Upaya untuk menghindari penderitaan adalah bentuk penderitaan. Yap sering kali kita menderita karena menghindari penderitaan, aku rasa ada orang – orang yang  menjalani hidup seperti itu. Penderitaan yang kita jalani, terima dan hadapi akan lebih terasa ringan dibandingkan lari dari penderitaan itu dengan maksud menghindarinya dan berakhir dengan menemui banyak penderitaan – penderitaan lain yang mungkin jumlahnya jauh lebih banyak.
  4. Masa bodoh bukan berarti acuh tak acuh, tapi hanya peduli pada hal – hal yang menurut anda penting. Entah anda sadari atau tidak, anda akan selalu memilih suatu hal yang akan menyita kepedulian anda.
  5. Masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. Intinya adalah menemukan hal sulit yang bisa anda hadapi dan nikmati. Untuk bisa mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.
  6. Jangan anggap diri anda istimewa, dan bangunlah kesadaran diri.
  7. Kegagalan adalah jalan untuk maju, duniawi tidak bisa menjadi standar. Ungkapan yang jujur akan membuat sesuatu menjadi sangat bernilai. Jangan mengejar kesenangan duniawi menjadi standar anda, karena jika anda sudah berhasil mencapainya artinya hidup anda selesai. Jujurlah kepada diri anda untuk dapat mencapai sesuatu yang bernilai dan membuat hidup anda selalu bermakna.
  8.  “Lakukan sesuatu” Jangan hanya duduk – duduk, lakukan sesuatu! Jawaban akan muncul

Selain kutipan – kutipan di atas, masih banyak pelajaran hidup yang bisa didapatkan setelah membaca buku ini. Mark Manson juga mengungkapkan beberapa nilai seperti nilai – nilai sampah, nilai – nilai baik, dan nilai – nilai buruk. Akan tetapi.. jangan lupa perhatikan barcode yang terletak di pojok kanan bawah sampul halaman belakang, yaitu 17+ . Karena memang sepertinya buku ini lebih cocok untuk pembaca dengan usia di atas 17 tahun. Karena banyak bahasa yang kurang cocok untuk ditangkap oleh pembaca dengan umur lebih rendah.

Overall.. Apakah buku ini recommenden? Saya akan jawab, IYA.. buku ini sangat realistis dalam menyampaikan pelajaran hidup. Sekian dulu untuk postingan kali ini..

Terima kasih udah mampir ke blog aku
Sampai ketemu di postingan selanjutnya…